Hi Moms.. siapa hayo yang mulai gerah di rumah aja selama ini? Jujur ya, saya bakalan ngacung paling tinggi kalau ditanyain hehe. Ya iya sih, udah hampir setaun loh kita dikerem di rumah hampir 24 jam. Kalau ngga tiati, bisa-bisa kena cabin fever deh mamak-mamak kayak kita ini. Sibuk ngurusin kerjaan rumah yang nggak ada beresnya, rempong nemenin anak sekolah daring, hingga ngurusin kerjaan sendiri yang seabreg-abreg. Makanya, jiwa plesiran saya juga menuntut pembalasan.
Saya sendiri sekarang mulai memberanikan diri keluar rumah bentar-bentar. Mulai sekadar belanja ke warung tetangga, atau ngemol dan ke supermarket. Tentu saja dengan persenjataan lengkap : masker dan face shield jika perlu. Udah gitu, diusahain segera kembali setelah keperluan selesai. Puji Tuhan, sampai saat ini saya sekeluarga masih diberi kesehatan prima.
Bicara soal keluar rumah , tentunya ada perbedaan antara belanja atau sekedar ngemol, sama plesiran, which is waktunya jauh lebih lama dan peluang untuk bertemu dengan banyak orang akan lebih tinggi. Meski demikian, di era kenormalan baru ini, mau nggak mau kita harus mulai beradaptasi. Ngga mungkin banget kan, sampai tahun depan kita terus terusan ngendon di rumah? Huhuhu.
Karena itu, saya mulai juga ngajakin anak-anak plesiran tipis-tipis nih Moms. Kayak kemarin kami sekeluarga ke Bandungan dan Solo. Meski cuma sehari semalam, rasanya tuh bikin puwas di hati. Akhir bulan kemarin, kami juga staycation di Fave Hotel Cilacap sekalian nengokin uti-kakungnya.
Apa nggak watir Mom?
Mungkin sebagian kalian ada yang bertanya seperti itu ya? Awalnya saya juga masih suka parnoan kalau keluar rumah. Tapi perlahan saya sugesti diri sendiri untuk berpikir positif sembari tetap melakukan protokol kesehatan.
Nah, buat teman-teman yang pengin juga ngajakin si kecil keluar rumah, berikut ini tips membawa si kecil liburan di masa pandemi.
1. Pilih destinasi yang aman
Hal ini berkaitan dengan apakah destinasi yang kita tuju berpotensi terjadi kerumunan, apakah pihak pengelola memastikan penerapan protokol kesehatan dengan baik, dan lain-lain. Selain itu, jadilah fleksibel. Jika memang destinasi yang kita tuju ternyata penuh, saya sih mendingan batalin aja. Lalu cari destinasi yang lain. Untuk itu, sebaiknya kita punya beberapa pilihan tempat yang akan dikunjungi dalam satu kota.
2. Liburan sekeluarga aja
Tips pertama ini tentu saja penting supaya kita enggak perlu berinteraksi dengan orang luar, untuk meminimlkan risiko penularan virus. Selain itu, kita lebih leluasa menentukan mau ke mana aja pas liburan. Nggak usah ngajak-ngajak keluarga besar apalagi tetangga ya…
3. Bawa kendaraan pribadi
Di masa pandemi seperti sekarang, mengendarai kendaraan umum menurut saya cukup berisiko. Karena itu sebisa mungkin pakailah mobil sendiri atau jika tak ada, mendingan menyewa khusus untuk beberapa hari. Jangan lupa untuk melakukan disinfektan sebelum mobil dipakai.
4. Bawa P3K yang lengkap
Untuk berjaga-jaga dari segala kemungkinan buruk, membawa kotak P3K yang lengkap akan sangat membantu. Saya misalnya, selalu bawa obat turun panas, batuk pilek, obat anti nyeri, vitamin, perban luka, salep anti lebam, minyak hangat, hingga termometer pribadi. Sewaktu-waktu ada yang merasa nggak enak badan, jangan malas untuk segera mengecek suhu tubuh dan memperhatikan kondisinya sesering mungkin. Kalau emang perlu, mampir rumah sakit terdekat.
5. Jangan lupakan masker
Ini adalah aturan wajib yang rasanya berlaku di mana saja selama pandemi belum berakhir. Jika memakai masker kain, gantilah maksimal 4 jam sekali. Atau kalau memilih medical mask, pastikan maskernya nyaman dikenakan.
6. Selalu bawa sabun cuci tangan dan hand sanitizer
Ini juga berlaku seterusnya, selama pandemi. Setelah memegang benda atau apapun yang sekiranya bukan punya kita, saya langsung ambil sanitizer dan membersihkan tangan. Atau, pas ketemu wastafel, auto pengen cuci tangan hehe. Selain itu, ingatkan si kecil untuk tidak memegang-megang barang yang tidak perlu. Ini penting banget untuk meminimalisir mereka terpapar virus dari benda-benda yang ada di sekitarnya.
7. Selektif memilih tempat makan
Selama liburan, so pasti kita nggak mungkin masak sendiri kan? Karena itu, selalu perhatikan resto sebelum memutuskan untuk makan di sana. Sesampai di venue, saya biasanya juga menyemprotkan spray disinfektan ke meja dan kursi yang akan kami pakai. Ribet? Iya, tapi nggak pa-pa demi kebaikan bersama. Selain itu, sebisa mungkin kami memilih makanan yang harus dimasak lebih dulu saat dipesan, alih-alih makanan instan seperti ayam goreng krispi itu.
Di samping 7 hal di atas, bepergian selama liburan di masa pandemi, tentunya harus memperhatikan berita dan informasi dari pihak berwenang. Karena itu, keep in touch deh ama mereka. Kita bisa follow akun resmi lembaga terkait semisal BMKG, kepolisian setempat, atau media nasional yang terpercaya. Selain itu, jangan mudah termakan hoaks biar liburannya tetap enjoyable.
Nah itu tadi tips liburan selama masa pandemi bersama anak. Kalau Mommies, apa nih tipsnya? Boleh dong sharingnya..
2 Komentar
Duh...belum berani ngemol euy. Padahal deket nih rumahku ama Trans Studio Mall. Paling ke Supermarket belanja kebutuhan, pulang langsung mandi...wkwkwwk...
BalasHapusPengen juga ke tempat wisata yg outdoor luas gitu kalik yah...
Aku kalau dibilang isolasi, ya isolasi, tapi emang uah mulai keluar sejak Juli yang lalu. Pertengahan Juli aku dah camping ke hutan. Akhir Agustus pulang ke Magetan. Oktober ke Jogja. wis mbuh habis ini ke mana. Tapi ya itu, protokolnya emang ketat. Ke mana-mana bawa makanan sendiri. Tisu basah, HS, masker, face shield lengkap. Justru kalau jalan-jalan tengah kota aku blm berani, soalnya ramai. Kalau keluar sisan malah sepi. Emang mau gak mau harus belajar keluar. Yang penting tetap patuhi protokol kesehatan.
BalasHapusHi there!
Thank you for stopping by and read my stories.
Please share your thoughts and let's stay connected!